Selasa, 10 Oktober 2017

Apa Beda Jin, Setan dan Iblis, Jangan Sampai Salah




Jin
a. Jin Diciptakan dari Api.
Allah SWT menyebutkan bahwa jin diciptakatan dari api yang sangat panas. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum dari api yang sangat panas. (QS.Al-Hijr: 27). Dan Dia menciptakan jin dari nyala api. (QS.Ar-Rahman: 15 )
b. Ada Jin Muslim dan Kafir
Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini:
Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda. (QS Al-Jin:11 )

Syetan
Pengertian syetan menurut Al Quran adalah makhluk yang kerjanya mengajak keburukan ,jahat dan keji serta berbohong.
a. Mengajak kepada Perbuatan Keji
Berikut firman Allah SWT berikut ini:
Sesungguhnya syetan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui. (QS. Al-Baqarah: 169)
b. Allah SWT telah menegaskan bahwa syetan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia. Manusia mudah sekali dihasut oleh syetan ketika imannya sedang turun
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syetan. Sesungguhnya syetan itu musuh yang nyata bagimu. (QS Al-Baqarah: 208)
c. Memberi Janji manis dan harapan palsu
Syetan itu kerjanya memberi janji dan harapan-harapan yang menggiurkan manusia sehingga manusia mudah terjatuh ke dalam rayuan syetan
Syetan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syetan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka. (QS An-Nisa: 120 )
d. Manusia juga ada yang syetan
Syetan tidak hanya pada jenis makhluk halus/jin saja, tetapi manusia pun bisa dikategori sebagai syetan. Dan di dalam Al-Quran menyebut manusia juga ada yang sebagai syetan.
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syetan-syetan manusia dan jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu. Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (QS Al-Anam: 112)
Iblis
Iblis merupakan berjenis jin yang durhaka kepada Allah SWT. Di dalam Al-Quran  secara tegas menyebutkan bahwa Iblis itu adalah dari jenis jin.
Dan ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti bagi orang-orang yang zalim. (QS Al-Kahfi: 50)
Iblis dahulunya jin yang paling dekat dengan Allah SWT, lalu berubah menjadi ingkar karena tidak mau diperintahkan untuk bersujud kepada Adam, manusia pertama.
Dan ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (QS Al-Baqarah: 34)
Alasan kenapa Iblis tidak mau bersujud kepada Adam bukan lain karena rasa kesombongan yang dimilikinya yang merasa dirinyalah makhluk terbaik yang diciptakan oleh Allah karena terbuat dari Api, sedangkan manusia diciptakan dari tanah 
Ciri yang paling utama dar Iblis yaitu dia tidak mati sampai hari kiamat datang. Dan penangguhan usianya itu memang telah diberikan oleh Allah SWT
Jadi iblis sebenarnya adalah nama seorang jin yang hidup di masa penciptaan Adam as. dan tidak mati-mati sampai hari kiamat tiba. Iblis bisa dikatakan kakek moyang syetan yang juga beranak pinah seperti halnya manusia, namun keturunannya itu tidak dijamin untuk hidup sampai kiamat. Dan sebagai bangsa jin seperti halnya manusia, ada di antara keturunannya itu yang mati. Meski usianya lebih panjang dari rata-rata manusia. Tetapi tetap akan mati juga. Kecuali kakek moyang mereka yaitu Iblis. 

Sumber : Rumahfiqih.com

Senin, 09 Oktober 2017

Sholat Dhuha, Menurunkan Rezeki Secara Langsung

        Terkadang ketika kita pada di posisi susah kita sering kali berburuk sangka kepada Allah karena merasa kurang dalam hal materi tanpa kita lupa kewajiban kita kepada Allah yang memberikan rezeki. Selain Sholat Wajib 5 waktu kita juga dianjurkan untuk sholat Sunnah untuk meningkatkan keimanan kita salah satunya yaitu sholat Dhuha yang memiliki banyak keutamaannya jika kita mengamalkan dengan istiqomah.
1. Pahalanya seperti bersedekah
Mengerjakan shalat dhuha memiliki pahala seperti orang bersedekah . Sesdekah ini berupa sedekah yang oleh 360 persendian tubuh. Orang yang mengerjakan shalat dhuha akan mendapat pahala sebanyak persendian itu. 
2. Dicukupi kebutuhannya
Shalat Dhuha menjanjikan tercukupinya di akhir hari. Shalat Dhuha merupakan shalat yang dilakukan untuk memohon rizki kepada Allah SWT. Selain itu, Allah juga berjanji kepada orang yang rajin melaksanakan shalat Dhuha untuk mencukupi apa yang menjadi kebutuhannya, setidaknya kebutuhannya disore atau diakhir hari. 
“Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla berfirman: “Wahai anak Adam, cukuplaah bagi-Ku empat rekaat di awal hari, maka Aku akan mencukupimu disore harimu
3. Keuntungan yang lebih cepat
Orang yang istiqomah menjalankan shalat dhuha akan memperoleh keuntungan yang lebih cepat atas izin Allah SWT. Di zaman Rasullullah dimana Rasul membandingkan orang-orang mukmin yang yang tekun menjalankan sholat Dhuha dengan mujahid yang tidak menjalankan sholat Dhuha yang pergi ke medan perang. Rasulullah menghitung keuntungan yang diperoleh oleh orang yang menjalankan shalat Dhuha berjumlah lebih banyak dibandingkan dengan keuntungan yang bisa diperoleh oleh para mujahid tersebut. 
4. Diganjar dengan rumah di surga
Orang yang melaksanakan shalat Dhuha 12 rekaat di awal hari akan dijanjikan ganjaran oleh Allah berupa sebuah rumah indah yang terbuat dari emas kelak diakhirat. Hal ini menurut Anas Bin Malik yang mendengar bahwa Rasulullah saw bersabda :
“Siapa saja yang shalat Dhuha 12 rekaat, Allah akan membuat untuknya sebuah istana yang terbuat dari emas di surga”” (HR. Ibnu Majah)
5. Mendapat pahala haji dan umrah
Setiap muslim yang senantiasa menjaga shalat Dhuha dengan tekun akan mendapatkan pahala haji dan umrah sempurna Dari Anas ra berkata, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna”
6. Menggugurkan dosa
Shalat Dhuha akan menghapus dosa-dosa orang yang tekun menjalankan shalat dhuha meskipun dosanya itu sebanyak buih di lautan. Berikut hadist yang menjelaskan hal ini. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda,
“Barangsiapa yang menjaga shalat Dhuha, maka dosa-dosanya diampuni walaupun dosanya itu sebanyak buih dilautan” (HR. Tirmidzi)
7. Dibuatkan pintu khusus di surga
 Rasulullah bersabda: Dari Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad saw bersabda,
“sesungguhnya disurga ada slaah satu pintu yang dinamakan pintu Dhuha, bila datang hari kiamat malaikat menjaga surga memangil; mana ia yang melazimkan shalat Dhuha? Inilah pintu kalian maka masukilah dengan kasih sayang Allah” (HR.Thabrani)
Berikut Allah memberikan kedudukan yang istimewa bagi orang-orang yang melaksanakan Dhuha berdasarkan dengan jumlah rakaatnya:
1. dua rekaat shalat Dhuha akan tercatat sebagai orang yang tidak lalai
2. empat rekaat shalat Dhuha tercatat sebagai orang yang muhsinin (berbuat baik)
3. enam rekaaat shalat Dhuha akan tercatat sebagai hamba yang taat
4. delapan rakaat tercatat sebagai hamba yang juara (Sukses) 
5. dua belas rekaat shalat Dhuha akan dibuatkan sebuah rumah yang indah disurga
Tata Cara Pelaksanaan Shalat Dhuha
Sholat Dhuha dilaksanakan dengan dua rakaat salam. Meskipun melaksanakan 12 rakaat, tetap dua rakaat salam.

Makan dan Minum Sambil Berdiri, Bolehkah ?


Apakah mengkonsumsi makanan dan minuman boleh dilakukan dengan berdiri ? apakah hal tersebut bertentangan dengan syariat ? Hal inilah yang akan kita kupas pada kesempatan ini.

Fakta, ada beberapa hadits yang saling bertentangan, antara melarang makan dan minum sambil berdiri dengan yang membolehkannya. Dalam al Mausu’ah Fiqhiyah al Kuwaitiyah dikatakan : Adalah Rasulullah dahulu minum dengan duduk, ini merupakan kebiasan beliau. Dan shahih dari Rasulullah bahwa beliau melarang minum sambil berdiri, dan shahih pula beliau memerintahkan orang minum sambil berdiri untuk memuntahkannya, namun shahih pula (riwayat) bahwa beliau pernah minum sambil berdiri.
1.   Hadits-Hadits yang melarang 

Dari Anas radhiyallahu'anhu, beliau mengatakan bahwa Rasulullah melarang minum sambil berdiri. Qatadah berkata : “Kami bertanya : ‘Bagaimana dengan makan (sambil berdiri) ?”. Beliau menjawab : “Hal itu lebih buruk  atau menjijikkan.”

Dari Abu Sa’id al-Khudriradhiyallahu'anhu, beliau mengatakan bahwa Rasulullah melarang minum sambil berdiri. (HR. Muslim no. 2025)
Sedangkan dalam hadits lainnya, bahkan Rasulullah sampai memerintahkan agar mereka yang minum sambil berdiri untuk memuntahkannya.

2.   Hadits-hadits yang menunjukkan kebolehannya 

Sebaliknya ada hadist yang melarang ada juga hadist yang memperbolehkan minum sambil berdiri. Berikut adalah hadist-hadist tentang kebolehan minum sambil berdiri :

Dari Ibnu Abbas beliau mengatakan, “Aku memberikan air zam-zam kepada Rasulullah shalallahu'alahi wasallam Maka beliau lantas minum dalam keadaan berdiri.

“Ali bin Abi Thalib radhiyallahu'anhu minum sambil berdiri. Kemudian orang-orang memandang beliau dengan pandangan seakan-akan tidak suka. Kemudian ia bekata : “Kalian melihat (dengan tidak suka) aku minum sambil berdiri ? Padahal aku melihat Nabi shalallahu'alahi wasallamminum sambil berdiri. Dan bila aku minum sambil duduk, karena sungguh aku juga melihat beliau minum sambil duduk.”
Dalam riwayat lain Ali bin Abi Thalib radhiyallahu'anhu pernah berwudhu lalu meminum air sisa wudhunya sambil berdiri, kemudian beliau berkata :

بَلَغَنِي أَنَّ الرَّجُلَ مِنْكُمْ يَكْرَهُ، أَنْ يَشْرَبَ وَهُوَ قَائِمٌ، وَهَذَا وُضُوءُ مَنْ لَمْ يُحْدِثْ وَرَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَعَلَ هَكَذَا
“Telah sampai kepadaku bahwasanya diantara kalian ada yang membenci minum sambil berdiri, sesungguhnya aku berwudhu ini sebelum aku batal, dan aku melihat Rasulullah melakukan seperti ini.”
Dari Ibnu Umar beliau mengatakan,

كُنَّا عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: نَأْكُلُ وَنَحْنُ نَمْشِي، وَنَشْرَبُ، وَنَحْنُ قِيَامٌ
“Di masa Nabi shalallahu'alahi wasallam  kami pernah makan sambil berjalan dan minum sambil berdiri.”

Kesimpulan dari hadits-hadits di atas, ulama punya pandangan yang berbeda dalam menyimpulkan hadist-hadist tersebut

1.   Makan dan minum boleh berdiri dan boleh duduk.
Sebagian kalangan berpendapat, bahwa makan dan minum boleh dilakukan sambil berdiri. Karena kalangan ini berpendapat, hadits yang menyatakan bolehnya minum sambil berdiri memang ada dan shahih

2.   Boleh makan dan minum sambil berdiri, namun duduk lebih utama.
Menurut pendapat ini, hadits-hadits pelarangan itu hanyalah makruh tanzih (makruh ringan). Hadist-hadist pelarangan dibawa kemakna lebih utama minum sambil duduk, serta mendorong amalan lebih utama lagi sempurna. 

3.   Makan dan minum sambil berdiri adalah Haram.
Sebagian ulama berpendapat haram minum sambil berdiri, dan untuk makan lebih makruh lagi. Karena kalangan ini memandang hadits-hadits yang menyatakan kebolehan minum sambil berdiri di masnsukh oleh yang melarangnya. Ini diketahui sebagai pendapat Ibnu Hazm dan kalangan mazhab ad Dhahiri

4.   Kebolehan dengan catatan tertentu
Ada yang menyatakan boleh minum dan makan sambil berdiri jika ada hajat/keperluan; selain dari itu, maka dibenci. Ini merupakan pendapat Ibnu Taimiyyah, dan Ibnul-Qayyim.
Manakah yang lebih utama untuk diikuti ?

Dari beberapa pendapat yang telah dipaparkan diatas, pendapat yang kuat dalam masalah ini, dan lebih utama untuk diikuti adalah pendapat jumhur ulama, yakni pendapat yang menyatakan minum dan makan lebih utama sambil duduk.
Dari segi kesehatan juga tidak menganjurkan minum sambil berdiri dengan alasan kesehatan. Berikut ini penjelasan secara medis dan akupunktur, kenapa minum itu dianjurkan duduk. Tubuh manusia memiliki filter yang bisa membuka yang menyebabkan air kemih bisa membuka dan menutup. Air yang kita minum akan disalurkan pada titik-titik penyaringan yang berada di ginjal.

Filter ini akan terbuka disaat kita duduk, dan tertutup disaat berdiri. Maka dari itu, kalau minum sambil berdiri, air akan langsung masuk ke kantong kemih tanpa proses penyaringan. Akibatnya terjadi pengendapan disaluran ureter. Apabila ini terjadi, maka ini akan menyebabkan gangguan pada ginjal.

Sebaliknya, dengan duduk, maka filter penyaring akan terbuka dan akan berproses di dalam tubuh kita sebagaimana semestinya sehingga  rasa haus yang dirasakan akan segera sirna seusai meminum air putih sambil duduk karena air yang kita minum telah melewati organ-organ semestinya.


Sumber : KonsultasiIslam

Sholat Sunnah Qobliyah Subuh, Pahalanya Lebih Dari Dunia Seiisinya

Shalat sunnah qobliyah shubuh merupakan sholat yang dilakukan sebelum sholat subuh yang berjumlah dua rakaat. Sholat ini memiliki keutamaan yang besar dan sangat dianjurkan untuk dirutinitaskan sebelum sholat subuh. Jika setiap muslim tahu dan paham betapa besar nilai pahala shalat fajr, selayaknya dia senantiasa menjaganya karena tidak ingin merugi. Sungguh dulu Rasulullah benar menjaga shalat fajr tersebut dengan sebenar-benar penjagaan, sampai-sampai ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan : “Beliau sama sekali tidak pernah meninggalkan kedua rakaat tersebut.” beliau juga menuturkan : “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menjaga amalan nafilah lebih kuat dibanding konsistensi beliau menjaga dua rakaat fajr.”


Keutamaannya: Lebih dari Dunia Seluruhnya
Adapun dalil yang menjelaskan tentang keutamaan  melaksanakan sholat qobliyah subuh dari ‘Aisyah di mana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
Dua raka’at fajar (shalat sunnah qobliyah shubuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim no. 725). Jika keutamaan shalat sunnah fajar saja begitu besar adanya, bagaimana  dengan keutamaan shalat Shubuh itu sendiri.

Dalam lafazh lain, ‘Aisyah berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berbicara mengenai dua raka’at ketika telah terbih fajar shubuh,
لَهُمَا أَحَبُّ إِلَىَّ مِنَ الدُّنْيَا جَمِيعًا
Dua raka’at shalat sunnah fajar lebih kucintai daripada dunia seluruhnya” (HR. Muslim no. 725).

Subhanallah begitu besarnya pahalanya yang dijanjikan oleh Allah kepada orang yang melaksanakan sholat qobliyah subuh. Ringan dilakukan karena hanya dua rakaat tetapi pahalanya lebih dari dunia seisinya. Marilah saudaraku kita sama-sama selalu mengejar pahala sebanyak-banyaknya untuk bekal kita hidup di akhirat kelak. Jangan hanya dosa saja yang diperbanyak, pahala harus lebih banyak.

Pahala sholat qobliyah merupakan contoh kecil amalan yang ringan tetapi berpahala besar. Mulailah dari hal-hal kecil yang bisa kita lakukan dengan berharap ridho dari Allah semata.
Semoga kita selalu Istiqomah dalam menjalankan kebaikan .

Sumber : rumaysho

Minggu, 08 Oktober 2017

Dahsyatnya Pahala Sholat Berjamaah Di Masjid

Sholat 5 waktu mutlak harus dikerjakan setiap orang muslim. sholat bisa dikerjakan di tempat-tempat ibadah seperti masjid, mushola kantor, mall, maupun dirumah masing-masing. Tapi Tahukah anda bahwa sholat berjamaah dimasjid memiliki keutamaan yang besar daripada sholat sendiri. Ini bersifat wajib bagi laki-laki, tetapi tidak wajib bagi perempuan. Perempuan lebih utama sholat dirumah untuk menjauhkan diri dari fitnah. 
Keutamaan Shalat Berjamaah di masjid
1. Pahala langkah kaki menuju masjid 
Seorang yang berjalan ke masjid, maka tiap langkah kakinya akan diberikan satu pahala, dihapuskan satu dosa, dan dinaikkan satu derajat oleh Allah SWT.
(Ibnu Majah:277,Muslim:1068 dan 1065).
2. Pahala menanti waktu sholat
Ini yang mungkin sering dilakukan banyak orang, datang ke masjid ketika mendengar iqomah berkumandang, alangkah baiknya ketika suara adzan berkumandang bergegaslah menuju masjid, sholat qobliyah dan banyak berdzikir.
Orang yang menunggu sholat di masjid diberi pahala seperti sedang sholat (HR.Bukhari:611)
3. Di do’akan para Malaikat
Seorang yang sudah di masjid untuk menunggu sholat tepatnya dari masuk mesjid sampe waktu shalat, maka dia didoakan oleh malaikat dengan doa : “Ya Allah Ampunilah dia" tanpa henti. Subhanallah!
4. Mendapat naungan saat kiamat
Ada tujuh golongan orang yang dinaungi kelak disaat hari kiamat tiba. Dan salah satunya adalah orang yang hatinya terpaut dengan masjid. Orang yang hatinya terikat dengan masjid, orang orang itulah yang akan mendapat perlindungan dari Allah saat kiamat kelak. (Al-Bukhor:620)
5. Pahala di shaf terdepan
Sesungguhnya para Malaikat memberikan sholawat kepada orang-orang yang berada di shaf pertama.” (HR. Ibnu Hibban no.2157)
Menanggapi sabda tersebut, para sahabat bertanya, “Apakah juga kepada orang-orang yang berada di shaf kedua wahai Rasulullah? ”
Kemudian Rasulullah berkata, “Juga kepada orang-orang yang berada dishaf kedua.”
(HR. Ahmad dan Ath Thabrani, dihasankan oleh Syaikh Al Albani)
6. Pahala Subuh 119 pahala
Seseorang yang melaksanakan shalat subuh berjamaah, maka orang itu akan mendapatkan pahala 119 kali dibanding shalat sendiri. (Muslim:1049).
7. Pahala Isya 59 pahala
Seseorang yang melaksanakan shalat isya berjamaah, maka dia bakal dapat pahala 59 kali lipat. (HR.Muslim:1038)
8. Pahala Dzuhur, Ashar, Magrib 27 pahala
Kalau shalat dzuhur jamaah, ashar jamaah, dan magrib jamaah, masing masing dilipatgandakan 27 kali kalau kita laksanakan secara jamaah (HR.Muslim:1038)
Sumber : Islampos

Jumat, 06 Oktober 2017

Alasan Wanita Tidak boleh Menggunakan Parfum. Cari Tahu Disini !

Parfum digunakan untuk mempercantik diri dan memberikan aroma yang enak jika digunakan. Untuk pria penggunaan parfum tidak menjadi masalah, Tetapi bagi muslimah ada batasan penggunaan parfum yang harus diketahui. Bagi yang sudah menikah parfum yang dikenakan istri bisa jadi menjadi wajib dihadapan suaminya dalam rangka membuat senang hati suami. Beda cerita kalau parfum digunakan muslimah dihadapan pria lain. Mungkin tujuan penggunaan parfum ini untuk menghilangkan bau badan, tapi apakah bisa menjamin kalau bau parfum tersebut tercium oleh pria lain atau tidak.
Tahukah Anda para muslimah, bahwa wanita yang menggunakan parfum  termasuk zina? Ya, penggunaan parfum bagi kalangan wanita mungkin supaya semakin percaya diri dihadapan orang lain terutama memikat lawan jenis.
Hal ini sudah umum di masyarakat kita. Bahkan beberapa iklan produk parfum, selalu memperlihatkan aroma wangi parfum mampu menarik lawan jenis. Dan itu benar adanya, banyak para wanita memakai parfum sampai membuat pria terpikat dan syahwatnya tergoda akibat aroma yang ditimbulkan dari pemakai parfum.
Ternyata tindakan ini sama seperti dengan zina. Bahkan Rasulullah menyebut wanita yang memakai parfum ketika keluar rumah sehingga laki-laki lain mencium baunya dengan sebutan wanita pezina. Rasulullah bersabda, “Wanita mana saja yang memakai parfum kemudian lewat pada suatu kaum supaya mereka mencium bau parfum itu maka perempuan itu telah berzina,” (HR. An Nasa’i).
Dalam riwayat lain juga dikatakan, “Wanita mana saja yang memakai parfum lalu melewati suatu kaum supaya mereka mencium bau parfum itu maka perempuan itu telah berzina,” (HR. Ahmad).
Seorang wanita bukannya tidak boleh menggunakan parfum, tetapi jangan berlebihan. Maksudnya, jangan sampai aroma parfum itu tercium oleh orang lain. Sehingga, ketika berjalan melewati lelaki, menimbulkan syahwat. Ini yang berbahaya. Maka, tak heran banyak kasus pelecehan terhadap wanita marak terjadi
Di sinilah tugas sebagai seorang wanita menjaga kehormatannya. Jangan sampai penggunaan parfum anda untuk niat memikat pria . Sebab, yang rugi diri anda sendiri. Mengapa? Karena, tak semua pria bisa bersikap baik pada Anda. Selain itu, Anda pun melakukan perbuatan  bertentangan dengan syariat Islam.
Sumber: Ruangmuslimah

Kamis, 05 Oktober 2017

Niatnya Sholat Tahajud, Tapi Mengantuk. Bagaimana Solusinya

Kewajiban seorang muslim kepada penciptaNya salah satunya yaitu sholat 5 waktu yang wajib kita lakukan. Sholat ini mutlak harus dilakukan semua umat islam dimanapun tempatnya dan siapapun orangnya. Tetapi apakah kita sudah puas dengan hanya menjalankan sholat 5 waktu untuk mencari pahala dari Allah ? Bagi orang beriman mungkin dengan sholat wajib 5 waktu belum membuat merasa cukup untuk mendapat pahala dari Allah. Apabila sholat wajib sudah dijalankan dengan baik dan istiqomah, sholat sunnah menjadi solusi untuk mendapatkan pahala sebesar-besarnya.
Ya, shalat sunnah meskipun tidak wajib, tetapi memberi keberkahan bagi orang yang melaksanakannya. Termasuk untuk mengejar pahala yang dijanjikan oleh Allah SWT.
Salah satu shalat sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW yaitu shalat tahajud. Shalat ini memiliki keutamaan yang amat besar. Dan orang yang menjalankan sholat ini termasuk orang yang istimewa. Sebab, ia terbangun dari tidurnya di 1/3 malam di saat orang lain enak-enaknya tidur terlelap. Dan ia memanjatkan doa pada Allah di saat suasana tenang, tidak ada aktivitas dan disaat orang lain merasakan nikmatnya tidur.
Namun, permasalahan yang umum dan sering terjadi dari permasalahan ini adalah, Bagaimana melawan rasa ngantuk yang tidak tertahan ketika punya niat untuk menjalankan sholat tahajud di 1/3 malam ?
Apabila mengantuk, maka cara yang dianjurkan adalah meninggalkan shalat dan tidur terlebih dahulu agar segar kembali. Hal ini berdasarkan hadis Aisyah RA, bahwa Nabi SAW bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian mengantuk ketika shalat, hendaklah ia tidur terlebih dahulu hingga segar kembali. 
Dan juga berdasarkan hadis Abu Hurairah RA dalam hadis yang ia marfu’kan, “Jika salah seorang dari kalian shalat malam, lalu bacaan Al-Quran terasa sulit di lidahnya, sehingga ia tidak tahu apa yang ia katakan, maka hendaklah ia berbaring terlebih dahulu.” 
Sumber: Keutamaan, Waktu dan Tatacara Shalat Tahajjud/Karya: Sa’id bin ‘Ali bin Wahf al-Qath